Selasa, 29 Desember 2015

Reke "oneng" Diah Pitaloka: Melepas Keluarga, Mencari Restu Mama Banteng

Siapa yang tak kenal dengan Rieke Diah Pitaloka? Janda tiga anak ini mulai dikenal publik sejak membintangi iklan Kondom Sutra dengan jargon Meong. Dan namanya kian melambung karena peran Si oneng  dalam serial situasi komedi Bajaj Bajuri. Karir Oneng, panggilan akrab Rieke, dalam dunia hiburan Indonesia tak usah diragukan lagi. Pemain sinetron, pelawak, penulis, pembawa acara, dan penulis buku, semua dia jalani sekaligus sebelum masuk ke ranah politik seperti sekarang. Rentetan pekerjaan itu dia jalani tidak setengah-setengah, perannya dalam film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi, yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata lah menjadi buktinya. Serta buku berjudul Renungan Kloset adalah salah satu buah karya nya dibidang tulis menulis. Oneng juga dikenal oon oon pintar. Dia mampu menipu masyarakat dengan aktingnya sebagai oneng. Seakan menjadi wanita polos nan sederhana dengan menutupi semua background pendidikan yang dia punya dalam kehidupan nyatanya. Tak puas hanya berkarir di dunia hiburan, oneng terjun ke dunia politik dengan menjadi sekertaris jendral DPP Partai Kebangkitan Bangsa. Memutuskan keluar dari partai berbasis islam tersebut, pada tahun 2008  Oneng bergabung dengan partai Benteng Merah Besutan Megawati. Hanya butuh waktu setahun Oneng sudah berhasil menjabat sebagai anggota DPR periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat II. Kepedulian Oneng pada bidang kesehatan dan kesejahteraan rakyat mendorong dia untuk mendirikan yayasan atas namanya, yakni Yayasan Dyah Pitaloka Citraresmi yang dia ketuai langsung sejak 2006 hingga sekarang. http://dyahpitaloka.org/ Tak puas lagi dengan sederet prestasi di atas, pada awal tahun 2013 Oneng mencalonkan dirinya sebagai Gubernur Jawa Barat dengan didampingi Teten Masduki. Kedekatannya dengan Maruarar Sirait dia manfaatkan untuk menarik perhatian rakyat Jawa Barat. Bang Ara, panggilan akrab Maruarar Sirait, memang memiliki pengaruh cukup kuat di Jawa Barat. Bang Ara juga punya andil besar dalam Pilpres tahun 2014 lalu. Pria berumur 46 tahun ini berhasil membuat nama Jokowi melambung sehingga mau tidak mau menyurutkan ambisi kanjeng mami menjadi presiden lagi dan membiarkan Jokowi yang masuk dalam bursa pencalonan presiden. Karena itulah kabarnya pemilik banteng merah itu masih ngambek dengan bang Ara. Back to topic mengenai Oneng, tepat tanggal 13 Januari 2015 dia resmi bercerai dengan Donny Gahral Adian, pria yang memberi dia tiga orang anak. Menurut wawancaranya dengan harian tribunnews.com jumat 18 september 2015, Oneng mengaku ingin fokus seutuhnya dalam karir berpolitik. "Kami menjalani perjanjian pranikah yang disepakati yaitu umur 35 tahun saya akan total di dunia politik, saya tidak lagi utuh hanya untuk keluarga," kata Rieke. Tapi selain keterangan di atas isu-isu tidak sedap atas juga berhembus. Ada kabar mengatakan bahwa kedekatan Oneng dengan Bang Ara juga merupakan alasan utama perceraian itu terjadi. Kedekatan itu berlangsung semenjak Oneng bergabung dengan PDI-P dan mencuat pada saat pencalonan dirinya menjadi Gubernur Jabar. Kepintaran dan keluasan pengetahauan Oneng dalam bidang politik membuatnya semakin ambisius dan berapi-api, hingga merelakan hubungannya dengan suaminya. Kini Oneng memimpin Pansus Pelindo II. Kasus dugaan korupsi yang sebenarnya sudah mengendap di KPK sejak tahun 2013 ini menjadi ajang pembuktian Oneng dihadapan rakyat khususnya Kanjeng Mami. Karena sebelumnya Oneng sempat dicoret dari jajaran kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-Perjuangan hasil Kongres IV di Bali, 9-11 April. http://www.suara.com/news/2015/04/11/181040/mengapa-mega-mencoret-maruarar-sirait-dan-rieke-diah-pitaloka Sebab itulah Oneng terlihat sangat ambisius dan terkesan membabi buta dalam kasus Pelindo II. Dan berdasarkan angin yang berhembus, Oneng juga berambisi mengambil alih tahta Rini Soemarno di kementrian BUMN. Jika mengurus keluarga saja tidak bisa, bagaimana oneng mau urus BUMN?

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/putriheriani/rieke-oneng-diah-pitaloka-melepas-keluarga-mencari-restu-mama-banteng_568239ad737a61a211d16d52

Selasa, 22 Desember 2015

FREEPORT MERUGIKAN ATAU TIDAK?


Siapa atau apa sih sebenarnya PT. Freeport Indonesia ini, sehingga bisa jadi hot new di Indonesia saat ini? Mungkin harus kita bedah dulu sebenarnya dia itu apa.
PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. PT Freeport Indonesia menambang, memproses, melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. PT Freeport memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak ke seluruh penjuru dunia. Berawal dari ekspedisi lembaga swasta asal Belanda Koninklijke Nederlandsche Aardrijkskundig Genootschap (KNAG) yang ingin menelusuri Papua Barat Daya yang konon menurut catatan Kapten Johan Carsztensz mengenai pegunungan salju yang berada di tanah Papua tersebut. Alih-alih menemukan gunung salju tersebut pada pertengahan tahun 1930, dua pemuda Belanda yakni Colijn dan Dozy, yang merupakan pegawai perusahaan minyak NNGPM yang bercita-cita juga menemukan gunung salju itu malah membuka jalan bagi pembukaan pertambangan pertama di Papua empat puluh tahun kemudian.
Singkat cerita pada awal periode pemerintahan Soeharto, pemerintah mengeluarkan Undang-undang Modal Asing (UU No. 1 tahun 1967). Barulah Langbourne Williams, pimpinan tertinggi Freeport pada saat itu, melihat adanya peluang besar untuk mengembangkan perusahaannya. Lalu perlahan PT Freeport dan pemerintah mulai membenahi Papua yang dimulai pada tahun 1970 dengan membangun rumah-rumah yang layak huni di jalan Kamuki. Kemudian dibangun juga perumahan penduduk di sekitar selatan Bandar Udara yang sekarang menjadi Kota Timika. Lalu presiden Soeharto menamai kota tersebut menjadi Tembagapura. Dari situlah perlahan ekonomi kota yang terpencil dari gemelap ibu kota itu mulai bangkit. Sehingga dibuatlah Bandar Udara yang sekarang menjadi kota Timika.
Lalu apa Freeport masih dibilang merugikan Negara? Lalu sekarang mulai membawa isu-isu nasionalis yang mengharuskan pemerintah tidak memperpanjang kontraknya dengan Freeport. Ini semua salah kaprah. Coba kita lihat lagi dari segala arah, mulai dari sejarah, pengaruh, hingga efek yang ditimbulkan dengan adanya kerjasama dengan PT Freeport ini. Sekali lagi ini murni bisnis. Faktanya Indonesia memang belum mampu mengelola kekayaan alamnya yang butuh modal amat sangat besar ini sendirian. Kita memang butuh sokongan. Sekarang coba kita lihat apa yang kini dialami oleh PT Freeport dengan adanya kasus “Papa Minta Saham”, sahamnya jatuh dari level 11 usd ke level 6 usd. Betapa hebatnya dampak yang Setya Novanto buat.
Sebenarnya Presiden Jokowi telah mengambil keputusan yang bijak dengan menunda perpanjang kotrak dua tahun lagi. Dan beliau juga meminta 5 syarat untuk diajukan demi perpanjangan kontrak yang isinya bagus untuk perkembangan Papua sendiri dan bagi perbaikan perekonomian Indonesia. Sekarang mata rakyat sedang meneriakkan masalah nasionalisme yang akan rusak kalau kontrak ini terus diperpanjang, tapi mereka tidak berpikir dua sisi apa yang akan terjadi jika kontrak ini dihentikan.
Kita lihat dampaknya, pertama Freeport akan rontok sedikit demi sedikit, kedua akan terjadi PHK secara besar-besaran meliputi pegawai dalam negeri terutama rakyat papua, ketiga isu separatisme akan muncul, dan seperti yang kita tahu tanah papua memang rentan dengan isu ini yang bisa berujung pada perpecahan, dan pada akhirnya pemerintah yang diminta bertanggung jawab memperbaiki ini semua, sedangkan mereka belum siap. Tingggal hitung mundur kehancuran Negara jika ini terjadi.
Sebenarnya Setya Novanto memang dari awal tidak berwenang dalam perpanjangan kasus ini yang harusnya memang ditangani oleh legislatif. Sekali lagi dia melangkahi kakinya ke jalan yang tidak seharusnya menjadi lahan dan tanggung jawabnya. Bukannya memperbaiki, malah terbukti mengobrak-abrik semuanya. Jadi sekarang bagaimana tanggapan rakyat Indonesia? Masihkah termakan Nasionalisme jika memang inilah yang sebenarnya terjadi. Kita memang perlahan harus melepas Freeport demi kemajuan Negara sendiri, tapi nanti jika memang pemerintah punya modal yang sangat besar dan kesiapan yang sangat matang. Memang PT Freeport Indonesia ini bisa di kelola Indonesia dan full untuk kepentingan Indonesia, tapi tidak sekarang. Sekarang piker, kenapa Setya Novanto meminta saham? Karena dia memanfaatkan pengetahuan masyarakat kebanyakan yang tahu kalau Papua itu dijajah Freeport.

BALADA RINSO (RINI SOEMARNO)


            Setelah pemberitaan gencar tentang Papa Minta Saham selesai, kini isu reshuffle mulai bermunculan lagi di media dan masyarakat.  Seperti isu-isu sebelumnya, nama Rinso alias Rini Soemarno lah yang paling sering muncul. Menteri BUMN ini sedang kencang-kencang diterpa angina reshuffle. Permintaan Rini agar turun memang sudah terdengar sejak tepat laporan satu tahun BUMN dipegang olehnya. Rini dianggap tidak memberikan efek pembangunan diwilayah kekuasaannya itu, dan dinilai lamban dalam pengembangan semua sector BUMN. Dan juga dinilai rakus dalam meminta anggaran PMN demi kelancaran beberapa projek BUMN yang sedang berjalan. Tidak hanya itu, kasus dugaan korupsi PT Pelindo II juga otomatis membuat reputasinya jelek.
Kini desakan mundurnya Rini bukan hanya terdengar dari pemerintah, tapi para relawan pendukung jokowi juga. Mereka pun tidak segan memberi julukan Rinso kepada Ibu tiga orang anak ini. Ya Rini memang dijadikan sebagai rinso bagi mereka. Hanya dijadikan pembersih, lalu dibuang melalui saluran air menjadi limbah. Setelah rini berhasil sedikit demi sedikit membersihkan lingkungan pemerintah dari orang-orang serakah, contohnya pemecatan yang dia lakukan terhadap 2 orang direksi PT Pos awal tahun ini, dia kini dibuang. Ini juga terjadi padanya saat Megawati membuangnya setelah ditemani sewaktu masa susah menjadi oposisi.
Rini memang dibuang oleh kanjeng mami setelah menolak permintaan kanjeng untuk memperjuangkan Budi Gunawan menjadi Kapolri. Padahal kanjeng percaya Rini memberi jalan untuk BG agar menjadi tameng hukum PDIP, karena Rini termasuk orang yang dekat dengan presiden mulai dari menjadi ketua tim transisi hingga posisi menteri BUMN sekarang. Relawan juga semakin mendapatkan angin dukungan sejak Rizal Ramli masuk menjadi influencer mereka. Yang notabene nya merupakan salah satu orang lama dari partai benteng besutan anak mantan presiden itu. Relawan gerah dengan Rini karena tidak memberikan mereka kesempatan memegang jabatan di eksekutif, malah masih mempercayai orang-orang pada era SBY. Alasan Rini juga sebenarnya masuk akal, ia hanya tidak mau orang-orang macam Kartika Djoemadi, yang tertangkap tangan berbohong mengenai gelar doktornya, memimpin di wilayah eksekutif. Bisa kolaps bisnis Indonesia, katanya.
Catatan lain dari dibuangnya Rini oleh kanjeng, dia juga jadi dibenci seluruh politisi khususnya KMP (Koalisi Merah Putih). Bagaimana tidak dibenci, Rini yang seorang professional, tidak berasal dari partai, memegang hamper seluruh kekayaan Indonesia di tangannya. Ini membuat para politisi gerah, sehingga saling lomba menduduki jabatannya dengan menempuh berbagai cara. Sebagai contohnya kita lihat dana PMN yang diminta oleh Rini untuk membangun sebagian besar infrastruktur. Nilai 40 Triliun  dimata politisi sekarang mungkin terlalu besar untuk digelontorkan begitu saja demi pembangunan BUMN. Padahal nilai ini setengah dari PMN era SBY yang senilai 70 Triliun.
Bukan hanya KMP, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang (lagi-lagi) dikepalai oleh Megawati ini juga merasa terancam dengan keberadaan Rini Soemarno. KIH yang otomatis juga dimotori langsung oleh PDIP ini juga merasa Rini menjadi batu sandungan mereka, karena beberapa kepentingannya sempat dijegal oleh Rini. Proyek-proyek yang sekarang ditender transparan dan agar BUMN tidak lagi menjadi sapi perah politisi juga membuat mereka gerah. Ditambah Rini lebih memilih bekerjasama dengan Cina untuk proyek kereta cepat dibanding dengan Jepang yang direkomendasikan oleh Luhut Binsar. Ya mengapa memilih jepang kalau cina menawarkan penawaran terbaik? Tenor lebih panjang, bunga lebih murah, dan sekaligus mau membantu serap SUN (surat utang Negara).
Kini bukan hanya Rini, isu reshuffle juga menerpa Sudirman Said dan M. Prasetyo. Siapa yang tidak kenal dengan mereka sekarang? Orang-orang dibalik terungkapnya kasus Papa Minta Saham. Apa orang-orang penyelamat bangsa seperti mereka pantas mendapatkan penggusuran seperti ini? 

@kangcomel

Jumat, 04 Desember 2015

SIAPA YANG BENAR DISAMPING PRESIDEN

Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum, Keamanan Republik Indonesia ini, nama nya sedang naik daun semenjak terungkapnya kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla oleh Setya Novanto 2 minggu terakhir ini. Disebut dalam transkrip rekaman perbincangan ini, bahwa Luhut, panggilan akrabnya, dekat sekali dengan Jokowi. Satu ungkapan yang terekam dalam pembicaraan tersebut menyebutkan dengan gamblang hubungan kedekatan para petinggi itu. "Pak, Pak. Hubungan Pak Luhut itu dekat sekali dengan Pak Jokowi. Kalau kasih sign beliau keluar, kasih sign, eh beliau kayaknya begini gini, rahasia ya. Ngerti nggak. Paling nggak Pak, kalau saya bilang confirm on, kalau meleset saya habis Pak", diungkapkan langsung oleh Reza Chalid rekan Setya Novanto dalam perbincangan ini. Tapi sebenarnya siapa Luhut Binsar Panjaitan ini? Bagaimana dia bisa begitu dekat dengan Setya Novanto dan tokoh nomor 1 di Indonesia ini?

Pria yang lahir di Sumatera Utara tanggal 28 September 1947 ini mengawali karirnya sebagai lulusan terbaik Akademi Militer angkatan 1970. Memasuki dunia Akademi Angkatan Bersenjata Republik Inodesia (AKABRI) bagian Darat pada tahun 1967 ini selain menjadi lulusan terbaik beliau juga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa yakni penghargaan terhormat di Akademi Militer Indonesia, dan langsung bertugas di Kopassus. Di Kopassus, Luhut pernah menjabat Komandan Pusat Pendidikan Kopassus di Baturaja, Bandung, dan menjadi Komandan Pertama Datasemen 81 yang sekarang dikenal dengan nama Datasemen Penanggulangan Teror (Gultor) 81.

Bapak dari empat orang anak ini sebelum memasuki dunia kemiliteran juga aktif mengikuti berbagai bidang olahraga semasa muda. Menggeluti beberapa cabang olahraga seperti renang, karate, judo dan terjun paying, menjadikannya atlet renang perwakilan dari provinsi Riau kala itu dan meraih medali dalam ajang Pekan Olahraga Nasional di Bandung. Karena dinilai piawai dalam melakukan negosiasi, Luhut diangkat menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura pada kepemimpinan mantan presiden B.J. Habibie pada tahun 1999 yang mengawali langkahnya memasuki dunia pemerintahan.

Tapi sebelum masa jabatannya berakhir beliau ditarik oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia. Walaupun hanya setahun menjabat, karena singkatnya kepemerintahan Gus Dur pada saar itu, Luhut menjaga etika dan menolak tawaran untuk memperpanjang masa jabatannya. Sebelum meneruskan karirnya dibidang pemerintahan, Luhut focus selama kurang lebih 13 tahun dalam dunia bisnis dengan mendirikan PT Toba Sejahtera Group yang bergerak dibidang energi dan pertambangan. Dan mengembangkan sayap bisnisnya pada bidang greenflied yakni dengan medirikan PT Indomining pada tahun 2007, dilanjutkan dengan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) pada tahun 2008. Kemudian, pembangunan PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dimulai pada tahun 2011.

Lalu dari sekian banyak prestasi dan bisnis yang membuat nama Luhut Binar Panjaitan melambung, apa yang menjadikannya dekat dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo? Yap pada pemerintahan Jokowi beliau awalnya diangkat mejadi Kepala Staf Kepresidenan Indonesia. Salain itu dia juga sangat dekat dengan Setya Novanto sejak sama sama berkarir dalam partai Golkar. Sama sama memiliki peran penting dalam pemerintahan, SN dan LBP seolah memanfaatkan jabatannya demi “merayu” Jokowi untuk meneruskan kontrak dengan PT Freeport.

Nama Luhut disebut-sebut paling banyak muncul dalam perbincangan kotor SN dan RC yakni sekitar 66 kali. "Kalau gua, gua bakal ngomong ke Pak Luhut janganlah ambil 20%, ambillah 11% kasihlah Pak JK 9%. Harus adil, kalau enggak ribut", dalam dialog ini Reza mengungkapkan seolah 20% aset dari Freeport untuk kepentingan pribadi Jokowi dan JK. Luhut dan Setya Novanto sebenarnya pasangan politisi dan militer yang kompak dan bagus jika digunakan semestinya demi memajukan pemerintahan. Tapi kenapa nama mereka malah muncul dalam kasus yang ga pantas dilakukan elit politik dimasa krisis ekonomi seperti ini?

Tindakan mereka seakan mencerminkan bahwa semua pemerintah itu sama busuknya, tidak ada lagi yang benar-benar membela kepentingan rakyatnya. Sebenarnya Jokowi juga mulai mewaspadai Luhut semenjak pembahahasan APBN 2016, disitu Luhut dan SN sama sama tidak setuju untuk peluncuran dana PMN untuk kepentingan BUMN. Padahal kalau kita lihat PMN ini digunakan untuk investasi Negara. Selain itu Luhut juga dikabarkan loyal dengan Mega yang notabene dianggap “mengatur” Jokowi sejak dia menjabat menjadi Presiden.

Sepertinya memang rakyat Indonesia sudah tidak punya pegangan lagi didunia pemerintah. #SaveKabinetJokowi #PolitikusBusuk vs #ProfesionalKerja

Selasa, 01 Desember 2015

WAJAH PALSU PIMPINAN PERWAKILAN RAKKYAT! SN

Setya Novanto, nama ini sedang ramai diperbincangkan oleh media. Pria berumur 60 tahun ini dilaporkan telah menyatut nama Presiden Republik Indonesia yakni Bapak Joko Widodo, dan juga wakilnya, Jusuf Kalla. Dalam perbincangan dengan salah satu petinggi PT Freeport. Sudirman Said melaporkan kasus ini kepada yang berwajib karena menindikasi adanya usaha korupsi dalam perbincangan tersebut. Setya Novanto menyebutkan bahwa sebagian saham Freeport yakni 20% harus dibagi oleh Jokowi dan JK. 11% untuk Jokowi dan 9%nya lagi untuk JK. Sebenarnya sandiwara apa yang sedang dimainkan oleh Stya Novanto? Inikah wajah asli dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia yang ke 16 selama ini?

Jika kita lihat kebelakang lagi perjalanan karir dari bapak dengan 4 orang anak ini, selama 3 kali berturut-turut beliau menjabat sebagai anggota DPR usungan dari Partai Golkar. Beliau juga merupakan mantan komisaris dari beberapa perusahaan besar di Batam, seperti PT. Nagoya Plaza Hotel dan PT. Bukit Granit Mining Mandiri. Tapi dibalik kesuksesan-kesukseannya yang telah beliau raih, ada juga beberapa batu sandungan yang harus beliau alami. Pada tahun 1999 pada kasus Bank Bali, beliau dinilai telah merugikan Negara sebanyak Rp 904,46 miliyar, karena kasus pengalihan hak piutang (cassie) PT Bank Bali kepada PT Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI). Lalu pada tahun 2003, dalam kasus penyelundupan beras bersama Drus Marham, beliau diduga sengaja memindahkan sebanyak 60ribu Ton beras yang diimpor Inkud, dan menyebarkan kerugian Negara sebanyak Rp 122,5 miliyar.

Ada lagi pada tahun 2006, suami dari Luciana Lily H ini disebut-sebut berperan sebagai negosiator dengan dengan eksportir limbah di Singapura. Disebutkan juga pada tahun 2012 lalu sebagai pengatur aluran dana ke anggota komisi olahraga DPR untuk memuluskan pencairan anggaran Pekan Olahraga Nasional dianggaran pendapatan dan belanja Negara. Dan pada 2013 sebagai pengendali proyek E-KPT. Mungkin tidak puas dengan semua kasus-kasus tersebut kini dia mencatut nama presiden dan wakil presiden dalam pembicaaan kotor dengan Reza Chalid.

Selain kasus pencatutan ini, Bapak Haji Setya Novanto juga dikabarkan membuat kehebohan dengan menikahkan anaknya di Gereja Katedral pada 27 November lalu. Memang tidaklah aneh, karena sebelum dia mendapatkan gelar hajinya, Setya Novamto memang seorang Katolik dan memiliki istri serta anak dengan agama Katolik pula. tapi apa dengan masuk agama mayoritas di Indonesia ini membuat dia memenangkan hati rakyat? Atrau malah mempermainkan agama?

Kembali lagi pada kasus pencatutan  nama Jokowi-JK. Dalam harian detik.com pada tanggal 1 Desembaer 2015 kemarin, disebutkan beberapa poin percakapan Setya Novanto dengan Reza Chalid. Dalam percakapan tersebut SN berusaha meyakinkan petinggi Freeport kalau kontrak antara indonesia dengan PT Freeport ini 99% akan diperpanjang. SN berani menjamin itu. Nama Luhut Binsar Panjaitanjuga paling banyak disebut dalam perbincangan ini. SN menyebutkan bahwa hubungan antara Luhut dan Jokowi sangatlah dekat, ini yang menjamin bahwa kontrak itu aman. "Tapi kalau pengalaman kita, artinya saya dengan Pak Luhut, pengalaman0pengalaman dengan presiden, itu rata-rata 99% itu goal semua Pak. Ada keputusan-keputusan penting kayak Arab itu, bermain kita. Makanya saya tahu. Makanya Bung Reza begitu tahu Darmo, di maintaince, dibiayai terus itu Darmo habis-habisan supaya belok. Pinter itu" Ungkap SN yang kemudian diyakinkan lagi oleh Reza Chalid dengan mengatakan"Pak, Pak. Hubungan Pak Luhut itu dekat sekali dengan Pak Jokowi. Kalau kasih sign beliau keluar, kasih sign, eh beliau kayaknya begini gini, rahasia ya. Ngrt nggak. Paling enggak Pak, kalau saya bilang confirm on, kalau meleset saya habis pak".

yang lebih membuat rakyat Indonesia tercengang adalah disebut-sebut dalam perbincangan itu bahwa 30% dari divestasi saham Freeport kepada Indonesia yang 9,3& sudah direalisasikan sisa 20% lagi yang harus dibagi rata kepada kedua petinggi Negara ini. Reza bilang begini: "kalau gua, gua bakal ngomong ke Pak Luhut janganlah ambil 20%, ambilah 11% kasihan Pak JK 9%. Harus adil, kalau engga ribut". Entah rakya bagaimana rakyat indonesia memandang para petinggi di Negaranya ini sekarang. Seperti tiada yang bisa dipercaya penuh dalam memegang kekayaan Negara. Ini yang membuat bangsa ini tidak mau maju, jalan ditempat, bahkan mundur. Bukan serangan dari Negara luar, tapi serangan dari orang-orang busuk yang ada didalam  pemerintahannya sendiri.

Jadi ini wajah asli dari orang yang katanya Dewan Perwakilan Rakyat? Ono sosok yang bersumpah mensejahterahkan Rakyat? Dan sosok yang dipercaya rakyat dalam mengapresiasikan jeritan rakyat?!

JEJAK KASUS DAN BUKTI REKAMAN SETYA NOVANTO





REKAM JEJAK KASUS SETYA NOVANTO DARI TAHUN KE TAHUN
SUDAH BANYAK KASUS HUKUM YANG MENJERAT SETYA NOVANTO DAN KASUS ITUPUN TIDAK DI PROSES DENGAN BAIK, ALIAS DIBIARKAN BEGITU SAJA.

KRONOLOGI PENCATUTAN NAMA PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN OLEH SETYA NOVANTO



INI BUKTI PERCAKAPAN SETYA NOVANTO DAN REZA CHALID TERKAIT DENGAN PERPANJANGAN KONTRAK PT. FREEPORT

Senin, 30 November 2015

"BEREDAR TRANSKRIP LENGKAP PEMBICARAAN NOVANTO"

Siang blogger, siang-siang gini akang lagi buka internet dan akang buka situ detik.com. dan akan liat headline yang menarik banget nih.sebelumnya blogger tau kan kasus freeport dan desas desus ada yang bilang bahwa ada rekaman suara diantara perbincangan itu?




















Nah kebetulan akang nemuin artikel berkaitan di situ detik.com yang berjudul "BEREDAR TRANSKRIP LENGKAP PEMBICARAAN NOVANTO"

Kira-kira ada hal menarik apa sih pembicaraan menarik antara segitiga Ketua DPR  Setya Novanto, pengusaha Reza Chalid, dan Presdir Freeport Maroef Sjamsoeddin?

nah akang mau kasih ulasan yang akang kutip dari situ detik.com niih.. yuuk cekidot

Jakarta - Beredar transkrip lengkap pembicaraan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Reza Chalid, dan Presdir Freeport Maroef Sjamsoeddin. dalam pembicaraan itu Novanto dan Reza kerap menyebut-nyebut nama Menko Poljukam Luhut Pandjaitan, seperti apa detailnta?

salah satu yang paling menonjol dalam rekaman lengkap pembicaraan segitiga antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Reza Chalid, dan Presdir Freeport Maroef Sjamsoeddin adalah disebutnya nama Luhut Pandkjaitan berkali-kali. setidaknya ada 66 kali nama Luhut disebut secara bergantian.

sekertaris FPG DPR Bambang Soestyo membenarkan isi rekaman tersebut. malahan, menurut Bambang isinya jauh lebih dahsyat dari traskrip rekaman yang bereedar.

"Kurang lebih begitu isinya, tapi aslinya lebih dahsyat lagi" kata Bambang yang mengaku sudah mendengar rekaman lengkap tesebut, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (1/12/2015)

Berikut kutipan-kutipan trabskrip rekaman lengkap pembicaraan yang beredar di kalangan wartawan:

- Sewaktu membicarakan pernikahan putra Jokowi, Reza menyebut "Bukan tanggal 12, kata Lucas. Pak Luhut pesen musti ketemu dia"

- Sewaktu Reza menawarkan ke Setya Novanto untuk ikut terbang naik pesawat pribadi Reza, Setya sempat ragu bisa menemui Luhut di Solo dengan bilang begini: Pak Luhut kan... Pernyataan ini langsung dipotong Reza dengan menyatakan kedatangannya ke Solo hanya sebentar. Reza bilang "Gua sebentar. gua salaman, gua ketemu Pak Luhut terus gua kabur ke airport. Habis mau ngapain lagi lama-lama, yang penting buat kita nongol, salaman ketemu Pak Luhut udah"

- Sewaktu diundang silaturahmi pimpinan lembaga tinggi negara, Setya Novanto mengaku sewaktu membicarakan rencana divestasi freeport, Luhut minta untuk dirundingkan. "Pak Luhut cuma bilang: kita runding". Kepada Presiden Jokowi, Novanto mengaku sudah membicarakan soal divestasi dengan Luhut. "Oh iya sudah Pak, Pak Luhut yang banyak memberikan pendapat."

- Sewaktu acara silaturahmi itu, Setya Novanto mengaku diminta presiden untuk bicara dengan Luhut. Novanto dalam rekaman mengaku diminta menghadap ke Luhut. "Pak Ketua sudah bicara belum Pak Luhut".

- Sewaktu membicarakan siasat untuk membangun usaha patungan PLTA yang akan memasok kebutuhanlistrik ke Freeport, Reza menyebit kalau PLTA itu nanti yang memiliki saham Luhut. Maroef yang bertanya siapa yang memiliki saham perusahaan PLTA tersebut. Reza menjawab: "Ada nominenya, punya Pak Luhut".

- Sewaktu Maroef minta jaminan 1 Juli 2015 harus ada sinyal perpanjangan ijin untuk Freeport bisa diberikan Indonesia, Reza mengatakan begini: Habis itu Jumat ke Pak Luhut. Harus ditugasin itu dia. Kalau bisa tuntas dan minggu depan sudah bisa settlement".

- Sewaktu Maroef Freeport meragukan ijin perpanjangan dapat diberikan, Setya Novanto berusaha meyakinkan kalau pengalamannya beberapa kali kerjasama dengan pemerintah selalu goal. Novanto bilang begini:"Tapi kalau pengalaman kita, Artinya saya dengan Pak Luhut, Pengalaman-pengalaman dengan presiden, itu rata-rata 99% itu doal semua Pak. Ada keputusan-keputusan penting kayak Arab itu, bermain kita. Makanya saya tahu. Makanya Bung Reza begitu tahu Darmo, dimaintaince, dibiayai terus itu Darmo habis-habisan supaya belok. Pinter itu". Reza pun mempertegas pernyataan Setya dengan menimpali kalau hubungan Luhut dengan Presiden Jokowi sangat dekat. Reza bilang gini: "Pak, Pak. Hubungan Pak Luhut itu dekat sekali dengan Pak Jokowi. Kalau masih sign beliau keluarm kasih sign, eh beliau kayaknya begini gini, rahasia ya. Ngerti nggak. Paling nggak Pak, kalau saya bilang confirm on, kalau meleset saya habis Pak".

- Sewaktu bicara soal divestaswi saham Freeprot kepada Indonesia sebanyak 30% 99,3% diantara sudah direalisasikan, berarti masih ada sekitar 20%), Setya dan Reza berbalas pantun dengan menyatakan kalau Luhut sudah Bertemu dengan Jim Bob di Amerika Serikat. Reza kemudian berinisiatif menawarkan formula pembagian saham 20% tersebut. Reza bilang begini: "Kalau gua, gua bakal ngomong ke Pak Luhut janganlah ambil 20%, ambillah 11% kasihlah Pak JK 9%. Harus adil, kalai engga ribut". Pernyataan Reza ini lalu ditimpali Setya dengan bilang: "Jadi kalau pembicarannya Pak Luhut di Sa Diego, dengan Jim Bob, empat tahun lalu. Itu, dari 30% itu, dia memang disini 10%. 10% dibayar pakai deviden. Jadi dipinjemin tapi dibayar tunai pakai deviden. Caranya gitu, sehingga mengganggu konstalasi ini. Begitu dengar adanya istana cawe-cawe, presiden nggak suka, Pak Luhut ganti dikerjain. Kan begitu. Sekarang kita tahu kuncinya. Kuncinya kan begitu begitu loh hahahaha. Kita kan ingin beliau berhasil. Disana juga senang kan gitu. Strateginya gitu loh:. Ruang miting lalu diisi tawa terbahak-bahak.

- Setya selalu menyebut Reza adalah pengatur strategi, sedangkan kuncinya ada ditangan Setya sendiri dan Luhut. Setya berkisah pengalaman kerjasama dengan Luhut dalam meredakan ketegangan saat pemilihan kapolri yang kita tahu Budi Gunawan sangat diinginkan Megawati, Hal ini menyebabkan seluruh fraksi DPR mendukung Budi Gunawan. Namun Jokowi pada waktu itu menolaknya. Ketegangan tersebut akhirnya ditengahi dengan menyerahkan posisi Budi Gunawan kepada Kapolri terpilih. Setya Novanto menyebut ia bersama Luhut merancang draf pernyataan presiden yang isinya 100% sama dengan yang disusun Luhut. Untuk  meyakinkan Maroef, Novanto bilang pengalaman itu. Jadi kita harus pakai akal. kita harus pakai ini. Kuncinya, kan ada kuncinya. Kuncinya kan ada di Pak Luhut, ada saya. Nanti lempar-lemparan. Ada dia strateginya (mengalihkan pandangan ke Reza Chalid). Mereka akan menggocek rencana ini.

- Sewaktu bicara soal ketegangan antara KMP dan KIH, Reza mengumpulkan petinggi KMP, Ada Prabowo, Ical, Hatta, Anis Matta dan lain-lainnya Luhut juga diundang. Luhut pun datang bersama timnya yang telah dipersiapkan kursi di bagian depan. Reza bilang gini:"Saya bilang itu, saat ini kita sudah kalah. Kalah Pilpres. Tapi kita akan balas tahun 2019. Cuma sekarang kita harus berdamai mambangun negara. Jangan ikut (pemerintah). Presiden sama wapres enggak boleh diganggung. Saya bilang, kita cari makan. Sekarang Pak Luhut yang ada disana, ini temen-temen dan kita minta ikutlah Pak Luhut. Coba Pak Luhut sampaikan ke Jokowi. Kalau mau sepakat begitu kita dukung. Ini saran saya. Akhirnya sepakat pak malam itu, oke kita dukung Jokowi JK supaya sukses. Nanti 2019 ceritanya lain. Langsung deh pada dukung Jokowi, pada ketemu Jokowi semua. Prabowo apa dukung Jokowi. Sejak itu, Makanya Pak, DPR gak pernah ganggu Jokowi. Gak pernah ganggu Jokowi. Malah yang enggak mendukung Jokowi itu PDIP. KMP enggak, semuanya mendukung. Itu kita happy juga sih. Kalau negara aman kita punya jalan. Tapi kalau Ribut terus di parlemen, pusing kepala. Bayangin sudah kurang aman negara, ekonominya ancur".

- Reza bercerita kalau kepada Marciano untuk tidak akan berkunjung lagi ke rumah Marciano karena takut ketahuan, , sampai keadaan politik tenang, Setya Novanto menyeletuk begini:"Udah tahu lah, kan Pak Luhut lapor semua pertemua itu kalau Bung Reza semua yang ngatur". Pernyataan Novanto ini buru-buru ditimpali Reza pentingnya hubungan harmonis KMP dengan pemerintah. Reza bilang gini:"Maksudnya biar harmonis, harmonis rukun. Kalau Pak Luhut kan sahabat lama. Ya  udah kita duduku Pak Luhut.. Pak Luhut ga percaya. Belum cukup sama gue. udahlah bisalah. Gua yang atur, gua jamin. Wah seneng banget, Pak Luhut ke Pak Jokowi. Nih si bos yang urus katanya. Dia mau bawa ke istana, Reza tolak. Wah kalau saya ke istana, ada yang motret. Tambah pusing kepala saya. Susah ini Pak, tukang gosip"

- Hubungan Setya Novamto, Reza Chalid dengan Luhut seolah sangat dekat. Setya dan Reza saling Tektok untuk segera bertemu dengan Luhut. Ini dialog keduanya:

MS: Terimakasih waktunya. Kita tunggu anunya aja kepastian gimana, kelanjutannya
MR: Saya bicara Pak Luhut, kira-kira apa. Terus oke, kita ketemu.
SN: Haris itu pak
MR: Saya akan bilang Pak Luhut
SN: Harus cepet. Karena kasihan beliau, Pak Luhut dikasih tanggung jawab. Kasih Tanggung jawab share holder. Gimana caranya sukses, harus cari akal kan gitu

Nah diatas adalah kutipan dan percakapan lengkap antara Ketua DPR  Setya Novanto, pengusaha Reza Chalid, dan Presdir Freeport Maroef Sjamsoeddin. kira-kira rencana yang udah disusun yang kini udah diketahui sama masyarakat luat akan terkena hukum atau dibiar kan begitu saja ya?

Kita lihat saja drama yang sedang berlangsung kali ini!!